"PNBP hanya Rp 3 triliun? Kayak anak kecil saja," tegas Jonan pada acara peluncuran aplikasi Flight Approval Online di kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (9/2/2015).
Jonan ingin setoran PNBP dari sektor transportasi bisa naik berlipat-lipat. Ia menargetkan setoran PNBP bisa mencapai Rp 50 triliun dalam setahun.
"PNBP dalam setahun saya ingin Rp 50 triliun. Itu selama 5 tahun saya di sini," katanya.
Jonan mencontohkan, setoran PNBP ke kas negara dari sektor angkutan udara pada 2013 hanya sebesar Rp 6,8 miliar. Kemudian pada 2014 justru turun menjadi Rp 5,69 miliar.
Potensi pendapatan di sektor transportasi, menurut Jonan, sangat besar. Namun potensi tersebut belum tergali karena tidak ada payung hukumnya.
Oleh karena itu, Jonan tengah mengupayakan percepatan penyelesaian Peraturan Pemerintah (PP) yang tentang PNBP yang bisa ditarik Kemenhub. Misalnya konsesi penyewaan pelabuhan, lalu lintas udara, jalur kereta api, dan sebagainya.
"Garuda pendapatan Rp 13 triliun, sedangkan KAI bisa jualan Rp 11 triliun. Masa PNBP perhubungan hanya Rp 3 triliun?" kata Jonan.
Untuk menggenjot setoran PNBP, Kemenhub juga merapikan proses pungutan dan pengurusan izin dengan sistem online dan menggandeng perbankan. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, Kemenhub optimistis setoran PNBP bisa terdongkrak.
(feb/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
