Target yang agresif ini dikomentari para anggota DPR di Komisi XI. Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Marwan Cik Asan mengungkapkan, target BTN ini dinilai terlalu agresif dan berani. Padahal, di tahun lalu, BTN mencatatkan penurunan laba bersih.
"BTN ini sudah kayak Dirjen Pajak, pasang target tinggi banget. Bagaimana caranya?" ucap Marwan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XI, di Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta, Selasa (7/4/2015).
Padahal, kata Marwan, kondisi perekonomian saat ini belum begitu mendukung untuk bisa menggenjot kinerja yang fantastis.
"Yang lain mengkerut, mengecilkan diri, menurunkan target karena market lagi loyo, tapi bapak begitu optimis, bagaimana caranya pak? Kalau bisa saya akan belajar sama bapak," sebut dia.
Namun begitu, Marwan menyebutkan, pihaknya mengusulkan agar perseroan menyasar untuk pembiayaan perumahan di luar Jawa, tidak hanya berfokus pada Jawa. Pasar luar Jawa dinilai punya potensi tinggi.
"Kalau persaingan di kota berat, tapi di luar Jawa seperti di NTT, Sumbawa, Papua, masih banyak, ini peluang pasar yang harus dimanfaatkan BTN, jadi jangan perang di tempat yang sudah banyak, apalagi ada program sejuta rumah Jokowi, ini bisa jadi peluang BTN," jelas dia.
(drk/ang)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com