Digaet Perusahaan Korsel, Bank Saudara Bertekad jadi Bank Papan Atas

Jakarta - PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (SDRA) bertekad untuk menjadi bank papan atas di Indonesia dengan bermitra strategis dengan Bank Woori Korea dan Bank Woori Indonesia. Hal itu dilakukan karena Bank Woori memiliki struktur permodalan dan infrastruktur yang kuat khususnya dalam teknologi informasi dan manajemen risiko.

Direktur Utama Bank Saudara Mardyantoro M Purbo mengatakan, saat ini rencana akuisisi saham Bank Saudara masih menunggu persetujuan dari Bank Indonesia (BI). Pemegang saham Bank Saudara menyetujui Bank Woori Korea mengambilalih 33% saham Perseroan.


"Saat ini semua proses perizinan dan pelaksanaan akuisisi sedang berjalan. Kini, kami tinggal menunggu kabar dari Bank Indonesia (BI) saja," kata dia usai RUPST dan RUPSLB, di Gedung Energi, Jakarta, Selasa (2/4/2013).


Menurutnya, saat ini rencana Bank Woori Korea mengakuisisi saham Bank Saudara terus menunjukkan kemajuan. Hal itu dibuktikan setelah kedua pihak menandatangani rancangan akuisisi pada 15 Maret lalu, saat ini pemegang saham juga telah menyatakan persetujuannya atas rencana tersebut.


"Tahun 2013 mudah-mudahan dapat akuisisi dan merger sesuai dengan single present dengan aturan baru. Ganti nama belum bisa diomongin. Nanti terserah juragan Korea dan juragan Arifin Panigoro," cetusnya.


Dia menjelaskan, alasan Bank Woori Korea mengakuisisi Bank Saudara karena potensi bisnis perbankan di Indonesia cukup baik. Selain itu, Bank Woori Korea juga ingin memiliki bank ritel di Indonesia.


Hubungan ekonomi Indonesia dan Korea yang terus bertumbuh yang ditandai banyaknya perusahaan asal Korea beroperasi di Indonesia juga menjadi salah satu alasannya.


"Woori ingin memiliki basis pelanggan yang kuat dan jaringan cabang yang luas di Indonesia. Bank Saudara memenuhi kriteria ini," katanya.


Saat ini, kepemilikan saham Bank Saudara 52,92% dimiliki Arifin Panigoro, sedangkan 11,03% oleh PT Medco Intidinamika. PT Medco Duta juga memiliki 3,24% saham di Bank Saudara, sementara sisanya sebesar 32,81% dimiliki masyarakat.


Nantinya, setelah proses akuisisi selesai, maka kepemilikan saham Bank Saudara pun akan berubah. Arifin Panigoro akan memiliki 27,27% saham di Bank Saudara, sementara 3,68% dimiliki oleh PT Medco Intidinamika, 3,24% milik Medco Duta, sebesar 32,81% nya dimiliki publik. Bank Woori Indonesia akan memiliki 6% saham Bank Saudara, sementara Bank Woori Korea memiliki kendali sebesar 27% di Bank Saudara.


Setelah akuisisi nanti, kepemilikan Arifin Panigoro dan Medco Intidinamika di Bank Saudara bakal menyusut menjadi 27,27% dan 3,68% yang sebelumnya, taipan minyak itu menguasai 52,92%. Sedangkan Medco Intidinamika memiliki 11,03% saham.


Selain kepemilikan langsung dan Medco Intidinamika, keluarga Panigoro juga mempunyai jalur kepemilikan lain (afiliasi) di Bank Saudara melalui Medco Duta. Dalam akuisisi ini, jumlah saham Medco Duta tidak berkurang, yaitu 3,24%. Sedangkan saham publik sebesar 32,81%. Jika diakumulasi, total kepemilikan Arifin mencapai 34,19%, lebih besar dibandingkan kepemilikan Woori yang hanya 33%.


(ang/ang)