Jokowi: Jadi Orang Kaya Itu Harus Percaya Diri

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak takut membatalkan utang-utang yang akan diambil Pemprov DKI seperti dari Bank Dunia Rp 1,2 triliun dan juga dari Jepang untuk pembiayaan proyek Mass Rapid Transit (MRT). Apa alasan Jokowi?

Dikatakan Jokowi, Pemprov DKI mempunyai banyak uang kas. Jadi untuk pinjaman atau utang khususnya dari Bank Dunia, masih bisa ditanggung sendiri.


Adapun pinjaman dari Bank Dunia yang rencananya akan diambil adalah program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) Rp 1,2 triliun untuk mengeruk sungai-sungai di DKI. Jokowi ancam membatalkan pinjaman tersebut apabila syaratnya rumit.


"Kalau yang JEDI itu juga, contohnya masalah relokasi ditentukan bahwa masyarakat itu harus dipindah dengan cara-cara tertentu. Kalau lapangan juga kita kuasai kok. Kalau kita ditentukan seperti itu padahal tiap lapangan itu kasusnya beda. Cara penanganannya juga berbeda-beda. Nggak bisa langsung dibuat aturan-aturan seperti itu, kita yang repot," tutur Jokowi.


"Pinjamannya kan juga hanya Rp 1,2 triliun. Kalau duit kita juga banyak. Begini loh, kalau jadi orang kaya itu harus percaya diri. DKI Jakarta ini kaya Rp 49,9 triliun (APBD) kok ndak kaya. Harus percaya diri. Itu saja yang ingin saya sampaikan," tegas Jokowi usai menghadiri wisuda sarjana dan magister DR Moestopo di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (3/4/2013).


Seperti diketahui Jokowi mengancam membatalkan rencana peminjaman ke Bank Dunia guna mengembangkan proyek. Alasannya, aturan Bank Dunia terlalu berbelit-belit. Sebelumnya, Bank Dunia akan meminjamkan Rp 1,2 triliun, proyek JEDI sendiri merupakan proyek besutan Fauzi Bowo.


(dnl/hen)