Untuk mencapai niatnya itu, perseroan menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,9 triliun di tahun ini.
Anggaran itu diperoleh perseroan dari hasil penjualan tanah PT Tangerang Matra Real Estate (TMRE) yang merupakan anak usaha PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) sebesar Rp 3 triliun.
Pendanaan lainnya, perseroan juga akan menerbitkan global bond senilai US$ 150 juta-US$ 200 juta di semester awal tahun ini dengan tenor 5-7 tahun.
"Capex berasal dari obligasi dan penjualan lahan di Alam Sutera. Alasan kita ngeluarin obligasi ini karena funding lebih murah dari obligasi rupiah. Pendanaan untuk akuisisi lahan," kata Investor Relation MDLN, Cuncun Wijaya usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di Four Seasons Hotel, Jakarta, Rabu (3/4/2013).
Dia menjelaskan, pihaknya ingin mempercepat akselerasi pembelian lahan. Untuk itu, perseroan terus mendorong untuk bisa memperoleh pendanaan.
"Timur Jakarta belum digarap. Cikande target tiap tahun 100 hektar dijual. Biar kita tetep going concern karena demand 950 ribu per meter di Cikande," terangnya.
(dru/dru)
