Akibat Insiden Freeport, Keuntungan Negara Tertunda Rp 17 Miliar/Hari

Jakarta - Insiden di ruang pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan milik Freeport di Papua menyebabkan seluruh kegiatan pertambangan Freeport dihentikan. Akibatnya, negara tertunda mendapatkan keuntungan US$ 1,82 juta atau sekitar Rp 17 miliar per hari.

Hal tersebut seperti diungkapkan Direktur Jenderal Mineral dan Pertambangan Kementerian ESDM Thamrin Sihite saat ditemui di ruang rapat Komisi VII DPR yang diadakan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2013).


"Seluruh aktivitas di Freeport dihentikan, akibatnya negara tertunda mendapatkan keuntungannya sebesar US$ 1,82 juta per hari, ya itu tidak hilang, cuma tertunda," ucap Thamrin.


Saat ini, kata Thamrin, produksi Freeport Indonesia per harinya sebanyak 86 kilogram (kg) ton bijih per hari. "Produksi Freeport per harinya mencapai 86 kilo ton per hari dalam bentuk bijih," tandasnya.


Sebelumnya, Thamrin menjelaskan insiden runtuhan di Big Gossan adalah di ruang kelas. "Sebetulnya tidak ada kegiatan di Big Gossan, bukan ruang kerja tetapi kejadian di ruang kelas. Saat ini kegiatan Freeport dihentikan sementara, fokus kami melakukan penyelamatan dulu, semua kegiatan di sana disetop," ujarnya.


(rrd/dnl)