Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, dibandingkan kuartal I-2012 atau setahun yang lalu, angka impor BBM di kuartal I-2013 naik. Namun tidak dijelaskan asal negara BBM impor dan juga jenis BBM yang diimpor tersebut.
Untuk Maret 2013 saja, BPS mencatat, angka impor BBM yang dilakukan Indonesia mencapai US$ 2,11 miliar atau sekitar Rp 20 triliun. Nilai ini turun dari angka impor BBM di Februari 2013 yang sebesar US$ 2,65 miliar.
Maka dari itu, pada tiga bulan pertama neraca perdagangan Indonesia (NPI) masih terhitung defisit sebesar US$ 67,5 juta, ini karena impor migas yang cukup besar. Total ekspor diketahui sebesar US $45,39 miliar atau lebih rendah dibanding impor yang mencapai US$ 45,46 miliar.
"Kalau dikatakan bulan Maret surplus itu karena ada ekspor non migas lebih tinggi," tambah Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (1/5/2013).
(dnl/dnl)
