Saham Mau Diborong DNET, Produsen Sari Roti Bungkam

Jakarta - Sebagian saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) akan diborong oleh PT Dyviacom Intrabumi Tbk (DNET). Nilai transaksi pembelian saham ini diperkirakan mencapai Rp 2,6 triliun.

Sayangnya, manajemen produsen Sari Roti itu memilih bungkam ketika ditanya banyak hal mengenai akuisisi tersebut, pertanyaan seperti Saham ROTI milik siapa yang mau dijual ke DNET, lalu kapan akuisisi ini rampung, sampai alasan dan tujuan penjualan saham tersebut.


"Mohon maaf, kami tidak dapat memberikan komentar terkait dengan pertanyaan-pertanyaan di atas. Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi pihak Dyviacom," kata Public Relation ROTI Stephen Orlando kepada detikFinance, Senin (27/5/2013).


Dyviacom adalah perusahaan teknologi yang 72,45% sahamnya dikuasai oleh PT Philadel Terra Lestari, sementara 27,55% sisanya tersebar di masyarakat.


Emiten berkode DNET itu tak hanya mengincari Sari Roti, tapi juga PT Fastfood Indonesia Tbk (FAST) pemegang waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC), dan PT Indomarco Prismatama pemilik Indomaret.


Untuk akuisisi ini, DNET berencana menggelar rights issue alias penerbitan saham baru dengan target raupan dana Rp 7 triliun. Saham yang akan diterbitkan mencapai 14 miliar lembar di harga Rp 500 per lembar.


Rincian penggunaan dana hasil rights issue adalah sebanyak 28,55% atau setara Rp 1,9 triliun untuk membeli FAST, 30,45% atau Rp 2,1 untuk membeli ROTI dan 37,65% atau Rp 2,6 triliun untuk beli Indomarco. Selain untuk akuisisi, dana itu juga akan dipakai untuk modal kerja.


(ang/dnl)