Pengembang Properti Menengah Sering Lolos dari Kejaran Pajak

Jakarta -Dirjen Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany mengatakan pengembang properti yang kerap lolos dari jangkauan petugas pajak adalah perusahaan kelas menengah. Setoran pajak di bidang properti yang diterima saat ini lebih banyak berasal dari pengembang besar.

"Yah yang besar, yang kecil-kecil nggak, justru yang banyak lepas itu yang menengah seperti kondominium, 20 rumah itu banyak yang lolos karena nggak kelihatan," ungkap Fuad di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (21/11/2013)


Ia menuturkan, secara umum pengembang properti memang akan sulit menghindar dari kejaran pajak terutama perusahaan skala besar. Sebab, produknya cenderung berada di pusat perkotaan dan sangat mudah diketahui oleh para petugas pajak.


"Kalau yang gede-gede kayak superblok seperti milik Podomoro mereka kelihatan. Jadi mereka susah menghindar pajak," sebut Fuad.


Sementara untuk pengembang properti kelas menengah sering lolos karena area pembangunannya memang cukup jauh dari pusat kota. Biasanya menurut Fuad, properti yang dibangun hanya menggunakan lahan yang tak luas sekitar 2 hektar.


"Satu area paling 2 hektar, ada 50-an rumah itu yang kayak gitu itu banyak, dan lolos," ujarnya.


(mkl/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!