Saham PGN Tertekan Isu Akuisisi Pertamina

Jakarta -Kabar akuisisi oleh PT Pertamina (Persero) membuat saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) melemah. Dalam sepekan sahamnya sudah turun 2,5%.

Sejak awal pekan ini, harga saham PGN sudah turun hingga berada di Rp 4.925 pada penutupan perdagangan Senin, sahamnya turun jadi Rp 4.800 per lembar pada penutupan perdagangan kemarin.


Penurunan itu bisa sedikit berkurang setelah mengalami kenaikan 2,67% pada penutupan perdagangan kemarin meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkena koreksi.


Analis Capital Bridge Haryajid Ramelan menilai sebaiknya jutsru PGN yang mengakuisisi Pertagas--anak usaha Pertamina. Selain akan memperkuat PGN secara korporasi, konsolidasi bisnis gas bumi itu bakal lebih mempercepat pembangunan infrastruktur dan peningkatan pemanfaatan gas bumi di Indonesia.


"Reputasi PGN akan ikut terpengaruh jika Pertamina masuk. Penurunan harga saham PGN sejak awal pekan ini menjadi indikasi pasar menolak rencana akusisi Pertamina," ujar Haryajid dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/11/2013).


Sebagai salah satu emiten di pasar modal, PGN sudah punya pengalaman lebih dari 40 tahun di bisnis gas. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir PGN sudah membangun infrastruktur gas senilai lebih dari Rp 40 triliun.


Saat ini PGN punya kemampuan mencari utang yang besar yaitu mencapai 300% dari modalnya. Menurutnya, masih banyak ruang untuk mencari modal daripada harus diakuisisi perusahaan lain.


"Tapi jika Pertamina masuk, situasinya pasti akan berbeda karena kondisi keuangan Pertamina juga lain. Dampaknya PGN akan mengalami kesulitan membiaya pembangunan infrastruktur gas bumi di Indonesia," jelasnya.


(ang/feb)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!