Ini Alasan Perusahaan Minyak Simpan Dolar di Bank Luar Negeri

Jakarta -Perusahaan minyak yang beroperasi di Indonesia banyak yang memilih menyimpan dolar hasil penjualan minyaknya di bank-bank luar negeri. Ini dikeluhkan banyak pihak karena harusnya devisa itu disimpan di dalam negeri. Tapi apa alasan para perusahaan minyak ini?

Ketua Indonesia Petroleum Association (IPA) Lukman Mahfoedz mengatakan, bila menginginkan perusahaan minyak meletakan dolar hasil penjualan minyak di bank-bank nasional, maka perbankan nasional juga harus ikut membantu pendanaan atau kredit kepada perusahaan minyak, untuk menggarap proyek.


"Ya permintaan, tapi kan harus sebaliknya mengharapkan bank-bank nasional berperan juga dalam pendanaan, proyek migas," ungkap Lukman saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (21/11/2013),


Saat ini, Lukman menuturkan, sebagian perusahaan minyak sudah melakukan kewajiban menyimpan dolar hasil penjualan minyaknya di perbankan nasional. Namun, butuh waktu panjang bagi perusahaan minyak menyimpan seluruh dolarnya di perbankan dalam negeri.


"Sebagian yang sudah, kan kita sudah support itu sebagian anggota sudah melaksanakan. Tentunya ini kan butuh waktu. Artinya dalam hal in relationship itu kan harus dibangun, itu dibangunnya bertahap. Tapi sekarang sebagian sudah melaksanakan itu, terus menerus harus ada pembicaraan," paparnya.


Di samping itu dari sisi pendanaan perbankan, menurutnya beberapa bank juga telah melakukan peningkatan. Saat ini tiga Bank BUMN yaitu, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).


"Sudah mulai, ada 3 bank, Mandiri, BRI, dan BNI. Itu sudah menunjukan dukungan. Kayak Medco kan sekarang sudah mulai didanai oleh bank-bank itu," sebut Lukman yang merupakan Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk.


(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!