Ini Penyebab Listrik di Papua Masih Minim

Jakarta -Tingkat elektrifikasi (tingkat rumah tangga terlistriki) di Papua masih sangat minim, hanya mencapai 35%. Sementara Papua terkenal sebagai penghasil gas bumi sangat banyak bahkan diekspor ke luar negeri.

"Elektrifikasi di Papua sampai saat ini memang masih hanya 35%, masih minim memang," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman, dihubungi wartawan, Jumat (22/11/2013).


Jarman mengatakan, minimnya eletrifikasi di Papua dikarenakan terbatasnya infrastruktur, sehingga dalam pembangunan pembangkit listrik butuh biaya dan usaha yang cukup sulit.


"Untuk bangun pembangkit listrik di daerah tengah Papua seperti Manokwari dan Wamena, itu bawa turbin harus pakai helikopter, bahkan bawa semennya pun harus pakai helikopter," ucapnya.


Jarman tidak membantah Papua penghasil gas bumi cukup besar, bahkan di Papua ada perusahaan yang memproduksi emas, namun elektrifikasi di Papua masih rendah.


"Itu kan di Sorong kan, elektrifikasi di Sorong sudah tinggi loh, sudah 60%, yang rendah sekali itu kan yang di Papua tengah dan perbatasan. Ya tadi untuk bangun pembangkit disana butuh biaya besar dan tenaga yang lebih besar, karena minimnya infrastrutkur di sana," ujar Jarman.


Tetapi Jarman meyakinkan, elektrifikasi di Papua akan terus ditambah, salah satunya sedang dibangunnya pembangkit listrik mini hidro sebanyak 10 unit.


"Di Papua daerah tengah kita sedang bangun 10 PLTMH dengan kapasitas masing-masing 5 megawatt, proyek ini ditargetkan selasai pada 2018," tutupnya.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!