Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyampaikan, setidaknya ada 3 agenda yang dibahas dan disepakati hari ini antara pemerintah Indonesia dan Belanda
"Diskusi ini sangat terbuka dan mulai dari perusahaan semua ada di sini. Dari mulai bicara ketahanan energi, ketahanan pangan, dan coastal management kita sampaikan secara terbuka, dan kita juga menyampaikan bagaimana upaya kita untuk membuka investasi," ungkap Hatta saat ditemui usai Memberikan Remarks Antara Indonesia-Belanda CEO Roundtable di Ruang Sumba Hotel Borobudur Jakarta, Senin (21/11/2013).
Dari pertemuan ini, Hatta bertekad target investasi dan perdagangan antara kedua negara meningkat. Pemerintah Indonesia juga mengatakan, sistem birokrasi dan perizinan di Indonesia telah mengalami perubahan, sehingga memudahkan masuknya investasi Belanda di Indonesia.
Cara ini dilakukan untuk mendukung keinginan Indonesia menjadi basis produksi saat ASEAN Economic Community (AEC) atau masyarakat ekonomi ASEAN berlaku 2015.
"Saya sampaikan bahwa semua untuk meningkatkan okupansinya di Indonesia. Dalam waktu dekat kita double dari yang sekarang ini US$ 5,5 miliar untuk trading dan US$ 1,3 miliar untuk investasi. Harus kita tingkatkan dan modorong pengusaha kita bekerja lebih keras. Peluang baru lainnya dengan adanya kebijakan kita yang memangkas perizinan dan lebih transparan dan beberapa kebijakan memberikan insentif," tambahnya.
"Yang kedua menjadikan Indonesia sebagai based production (basis produksi) untuk penetrasi pasar ASEAN, di mana untuk tahun 2015 kita akan menjadi pasar tunggal. Jadi Indonesia bisa menjadi based perusahaan Belanda untuk masuk pasar ASEAN," katanya.Next
(wij/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
