Belanda Tawarkan Dua Proyek Besar ke Indonesia

Jakarta -Belanda menawarkan beberapa proyek penting dan strategis kepada pemerintah Indonesia. Salah satunya adalah proyek pembangunan tanggul laut terluar atau biasa disebut giant sea wall.

"Giants Sea Wall itu juga dibahas karena itu mega proyek puluhan miliar dolar tentunya perlu pembahasan mendalam tapi saya kira dan kita yakini Belanda adalah negara dengan pengalaman di bidang ini sehingga bisa membantu," ungkap Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto saat ditemui di Hotel Borobuddur Jakarta, Kamis (21/11/2013).


Menurut sumber Topsector Water Pemerintah Belanda, pembangunan Giant Sea Wall adalah rencana jangka panjang yang akan dibangun di Teluk Jakarta. Pembangunan ini ditujukan untuk melindungi kota Jakarta dari ancaman banjir besar dan penurunan tanah. Tanggul laut nantinya akan dikombinasikan dengan proyek reklamasi lahan dalam skala besar.


Pembangunan tanggul ini akan mengikuti garis pantai dan bentuk yang paling sesuai adalah berbentuk garis cekung. Hal ini telah dituangkan di dalam desain gambar pertama yang mengambil bentuk dari simbol nasional Indonesia Burung Garuda.


Rencana ambisius ini akan melindungi Jakarta dari air dan merevitalisasi kota. Reklamasi lahan akan memberikan ruang lebih untuk pengembangan pusat kota baru yang akan dipenuhi dengan perumahan dan perkantoran.


Rencana juga termasuk menyediakan rencana jalan yang terhubung dengan kota, menyediakan akses mobilitas yang lebih lancar dan juga peluang pengembangan Pantai Utara Jakarta di masa depan.


"Semuanya terutama transfer teknologi, karena mega proyek ini banyak keikutsertaan nasional dalam bentuk joint venture, public private partnership (PPP) dan transfer teknologi," katanya.


Selain pembangunan tanggul laut raksasa, Belanda juga menawarkan industri perkapalannya untuk memperkuat kapal-kapal di Indonesia. Diharapkan hubungan kedua negara dapat meningkat dengan adanya kerjasama ini.


"Nilai investasi tidak disebutkan tapi ada komitmen positif untuk terlibat. Industri kapal kita juga melirik mitra yang paling tepat Belanda. Karena Belanda paling maju dan dapat membuat banyak kapal. Ini demi kepentingan kita juga yang sesuai dengan Indonesian Cabotages yang perlu banyak kapal," jelasnya.


(wij/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!