50% Gandum Impor Berasal dari Australia

Jakarta -Kurang lebih 50% pasokan gandum impor ke Indonesia berasal dari Australia. Memanasnya hubungan Indonesia-Australia membuat khawatir pelaku usaha industri terigu di Indonesia yang membutuhkan gandum sebagai bahan baku.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Ratna Sari Loppies mengatakan pengusaha Indonesia sangat mengecam aksi yang dilakukan intelejen Australia, namun walaupun disituasi diplomasi memanas kegiatan bisnis harus tetap berjalan.


"Sampai saat ini perdagangan kita dengan Australia masih normal dan baik-baik saja, harapan kita tetap baik-baik saja, karena jangan sampai situasi ini akan membuat gejolak kedua negara," kata Ratna ditemui di Menara KADIN, Kuningan, Kamis (21/11/2013).


Ratna mengakui 50% impor gandum Indonesia berasal dari Australia, faktanya 100% kebutuhan gadum dalam negeri seluruhnya dipasok melalui impor.


"Iya impor gandum kita 50% dari Australia, besar sekali, tentunya situasi ini jangan sampai berdampak pada bisnis ini, kalau sampai berpengaruh ini tentu dampaknya besar," katanya.


Ratna menambahkan jika situasi tambah memanas dan berpengaruh pada bisnis antara kedua negara, pihaknya memang masih memiliki alternatif negara lain yang memasok gandum.


"Ya negara lain banyak bisa pasok gandum ke kita, ada Amerika, China, Kanada, dan banyak lagi, tapi kan kalau kita ambil dari negara-negara tersebut mahal harganya, di Australia lebih murah karena lebih dekat, kalau ambil dari negara lain ujungnya harga akan naik," tutupnya.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!