Di Depan Para Mahasiswa, Gita: Saya Tak Suka Impor Tapi Harus Dilakukan

Ambon -Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan memberikan kuliah umum di Universitas Pattimura, Ambon, Maluku disela-sela kunjungan kerjanya hari ini (16/1/2014). Di depan ratusan mahasiswa, Gita mengatakan tugasnya sebagai mendag sering dikritik sebagai menteri yang suka impor.

"Saya sering dikritik kenapa saya suka impor? Saya tidak suka impor, saya harus melakukan impor untuk menjaga stabilitas harga," kata Gita saat menjadi pembicara di tema Indonesia Economic ASEAN 2015 di Universitas Pattimura Ambon, Kamis (16/01/2014).


Gita mencontohkan kasus bawang putih yang harganya melonjak awal tahun lalu karena pasokan yang kurang, maka solusinya harus diimpor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Menurut Gita, produksi bawang putih di Indonesia tidak sebanding dengan total kebutuhan.


"Bawang putih konsumsi nasional di tahun 2013 saja 400.000 ton. Produksi kita hanya 20.000 ton kok bisa begitu? Sisanya 380.000 piye? Tugas kita adalah meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dan peternakan yang kurang. Kalau saya tidak impor 380.000 ton bukan harganya Rp 11.000/kg tetapi Rp 50.000/kg," tuturnya.


Menurutnya impor penting dilakukan karena kurangnya produksi bawang putih nasional. Bila tidak impor maka yang dirugikan adalah rakyat Indonesia.


"Mampu nggak kita (bayar)? Saya yakin tidak mampu dan tidak fair bagi rakyat. Kalau stabilitas harga tidak dijaga sulit ekonomi kita bisa tumbuh," cetusnya.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!