MS Hidayat Kaget Lihat Tumpukan Bauksit Asal RI di Pelabuhan China

Jakarta -Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat kaget dengan tumpukan jutaan ton bauksit asal Indonesia di sebuah pelabuhan di China. Jelang larangan ekspor tambang mentah (ore), banyak perusahaan tambang sebanyak-banyak menggenjot ekspor tambang mentah ke berbagai negara termasuk ke China.

"Saya, 2 hari kemarin ke China, saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri ada tumpukuan 3 juta ton tinggi banget di pantai, bauksit, semuanya tumpukan ekspor bahan mentah dari Indonesia," kata Hidayat di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/1/2013)


Ia mengatakan, tumpukan 3 juta ton bauksit tersebut bisa jadi stok China selama setahun. Selain bauksit, Hidayat juga menyaksikan tumpukan 27 juta ton nikel di China.


"Tanah saja digali dikirim ke sana, dan mereka sudah setuju tidak lagi terima order dari Indonesia," katanya.


Hidayat menegaskan ekspor tambang mentah dipastikan tak akan dilakukan mulai 12 Januari 2014, sejalan mulai efektifnya UU No 4 Tahun 2009 tentang mineral dan batubara (minerba).


"Itu yang mau kita setop nggak bisa, pokoknya yang ore tidak diperkenankan, kita akan mengikuti perintah undang-undang, bukan gitu. Istilahnya bagi barang, bahan baku mineral, yang sudah mengalami proses value added sedang diatur dan bagi yang sedang under construction menyelesaikan smelter," katanya.


Menurut Hidayat, saat ini pemerintah sedan menyusun Peraturan Pemerintah (PP) terkait implementasi UU minerba. Inti dari PP itu soal wajib proses nilai tambah di dalam negeri, juga disiapkan ketentuan penalti, bea keluar soal ekspor.


"Sedang dirumuskan nanti lusa tinggal lapor ke presiden," katanya.


Hidayat juga mengatakan, selain PP, akan ada juga Peraturan Menteri (Permen) ESDM yang menjadi turunan PP, untuk mengatur lebih detil aturan soal larangan ekspor tambang mentah. Hidayat juga tak menampik soal opsi terkait perusahaan tambang mendapat kesempatan waktu membangun smelter hingga 2017.


"Itu yang dirumuskan di ketentuan Permen, jadi akan ada perangkat PP dan Permen yang dibuat," jelas Hidayat.


(hen/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!