"Yang mendesak menurut saya itu adalah tol di atas laut yang Jakarta-Surabaya. Sudah suatu keharusan karena jalan pantura seperti itu karena setiap tahun menghabiskan ratusan miliar untuk Pantura yang juga nggak selesai-selesai. Masak mau seumur hidup, mau seperti itu," kata Dahlan saat berbincang di lantai 19, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (18/3/2014).
Pembangunan tol atas laut ini akan menjadi alternatif lalu lintas kendaraan di jalan pantura. Pembangunan tol atas laut ini sudah dilakukan di Bali.
"Harus ada jalan pintas yakni membangun tol di pinggir pantai. Jakarta-Surabaya. Toh kita sudah punya pengalaman di Bali," sebutnya.
Menurut Dahlan, saat ini PT Jasa Marga Tbk (JSMR) selaku pimpinan konsorsium tol di atas laut sedang melakukan studi kelayakan atau feasibility study (FS). Ia berjanji proses studi selesai sebelum ia mengakhiri masa jabatan sebagai Menteri BUMN.
"Saya akan berakhir tapi studinya sebelum selesai mengakhiri tugas di BUMN. Itu sudah jadi lah," sebutnya.
Selain membangun tol atas laut Jakarta-Surabaya, menurut Dahlan pembangunan lainnya yang diperlukan adalah tol Trans Sumatera dan transmisi listrik dari Selatan Sumatera menuju Utara Sumatera.
"Kemudian Sumatera. Bukan hanya jalan tol tapi juga transmisi listrik juga harus selesai," katanya.
Tidak hanya berbicara transportasi darat, BUMN tengah mengebut pengembangan pelabuhan laut besar di berbagai daerah.
"Pelabuhan kita bangun. Kita bangun Kalibaru, bangun Tanjung Perak, bangun Sorong. Kita masih mau lakukan pertemuan dengan Menhut. Bagaimana agar pelabuhan Sorong bisa terealisir. Pelabuhan Balawan kita bangun. Bengkulu kita bangun. Semua kita bangun. Padang kita bangun. Makassar kita bangun. Semua kita bangun," sebutnya.
(feb/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
