Ketua Komite Parlemen Federal Australia, Kelly O'Dwyer, mengatakan yang menjadi kekhawatiran saat ini adalah tingginya investor asing ini akan menaikan harga properti. Untuk itu pihaknya akan melakukan kajian terhadap peraturan-peraturan yang telah ada saat ini.
"Akan ada pengkajian aturan investasi warga asing. Tujuannya adalah untuk menjamin persediaan perumahan di Australia serta tidak mendorong kenaikan harga yang menyulitkan bagi pembeli lokal," katanya dikutip China Daily, Selasa (18/3/2014).
Australian Broadcasting Corp (ABC) mengatakan bahwa beberapa lembaga keuangan yang ada di Australia memperkirakan tahun ini pembeli properti primer dari warga negara China akan mencapai angka 12%.
Sementara laporan lain dari Credit Suisse meramalkan pada 2020, rumah-rumah yang ada di Sydney, Australia, sebanyak 18%-nya akan dimiliki orang China.
Sedangkan di Melbourne pertumbuhan pembelian properti dari warga China akan tumbuh 14%. Diramalkan bahwa hingga tahun 2020 mendatang investor China akan investasi hingga US$ 39,7 miliar di negeri kangguru tersebut.
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
