Mantan Menteri Ini Singgung Lemahnya Daya Tawar RI di Pertambangan

Jakarta -Sampai saat ini, renegosiasi pemerintah dengan perusahaan tambang Kontrak Karya dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) belum kunjung selesai. Baru ada 25 perusahaan yang sudah renegosiasi dari total 112 perusahaan.

Menurut Adi Sasono, mantan Menteri Koperasi dan UKM, salah satu faktor penyebabnya adalah sektor pertambangan sudah 90% dikuasai oleh asing.


"Sumber daya alam seperti tambang itu 90% dikuasai asing, mereka menjadi dominan di Indonesia sehingga kita nggak punya daya tawar. Bagaimana mau renegosiasi?" tegas Adi dalam peluncuran buku Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Minggu (11/5/2014).


Pemerintah, lanjut Adi, bahkan seakan tidak berdaya saat perusahaan-perusahaan tambang besar berencana untuk melakukan pemutusan hubungan karyawan (PHK).


Adi menilai ini disebabkan oleh kelemahan mental pemerintah sendiri. Kemudian ada masalah nasionalisme yang kurang serta watak korupsi yang masih terjadi di beberapa lini.


"Masalah pemerintah itu adalah lemah mental dan semangat nasionalisme yang tidak cukup. Masih ada watak korup juga," katanya.


Padahal, menurut Adi, pemerintah bisa saja mengambil alih tambang tersebut. Indonesia dinilai sudah memiliki tenaga kerja yang berkompetensi untuk mengelola pertambangan.


"Engineer kita banyak yang pintar-pintar. Cuma karena sekarang perusahaannya juga asing, jadi mau buat apa. Ekspor saja itu terus mentah-mentah keluar," tutur Adi.


(mkl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!