Salah satunya adalah dalam merumuskan asumsi makro yang menjadi dasar perhitungan APBN. Fraksi pendukung Jokowi seperti PDI-P akan mengajukan asumsi makro yang dianggap sejalan dengan visi-misi saat kampanye.
Pertama adalah pertumbuhan ekonomi, yang diperkirakan bisa mencapai 5,8%. Lebih tinggi dari angka dalam RAPBN 2015 yang sebesar 5,6%.
"Sekarang 5,6% di RAPBN 2015. Dengan optimisme lebih tinggi bisa sampai 5,8%," kata Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Yasona Laoly di Gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, Selasa (2/9/2014).
Kemudian nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diasumsikan akan lebih lemah dari sebelumnya. Dalam RAPBN 2015 asumsinya adalah Rp 11.900/US$.
"Kami melihat bisa lebih turun. Ini tergantung dengan kondisi global, khususnya dari The Fed yang kemungkinan menaikkan suku bunga," sebutnya.
Sementara untuk produksi minyak dan gas bumi, Laoly menilai tidak akan berubah. Produksi minyak tetap pada 845.000 barel per hari dan gas 1,24 juta barel setara minyak.Next
(mkl/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!