Ini Cara Baru PGN Agar Industri Tidak 'Teriak' Kekurangan Gas

Jakarta -Banyak industri saat ini ingin beralih menggunakan gas bumi, seiring makin mahalnya biaya produksi karena menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun, tidak adanya jaringan pipa gas membuat industri harus gigit jari dan terpaksa tetap pakai BBM.

"Kita sekarang sedang kembangkan proyek Compressed Natural Gas (CNG) untuk industri. Ini memang masih percontohan," ucap Juru Bicara PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Irwan Andriatmanto ditemui di Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (9/9/2014).


Irwan mengatakan, proyek CNG atau gas bertekanan tinggi tersebut ada di kawasan industri Tambak Aji, Semarang. Nantinya gas akan diangkut menggunakan truk tangki dan ditransfer menjadi CNG.


"Jadi gasnya kita bawa dari Jawa Timur pakai truk tangki, nantinya ditransfer menjadi CNG, kemudian gas disalurkan ke jaringan pipa yang sudah terpasang di masing-masing pelanggan di sana," katanya.


Ia menambahkan, dengan sistem ini, industri tidak perlu khawatir lagi tidak mendapatkan pasokan gas atau harus kecewa karena lokasi pabriknya tidak dilalui jaringan pipa.


"Biasanya jaringan pipa gas ini kan dibangun kalau ada sumber gasnya (sumur gas), sekarang tidak perlu ada di dekat sumur lagi, di mana saja bisa menggunakan CNG ini," tutupnya.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!