Jakarta -Terpantau sepanjang perdagangan, laju IHSG bergerak variatif. Meski awalnya laju IHSG sempat mengalami penurunan namun, di akhir sesi mampu berakhir di zona hijau seiring masih adanya aksi beli. Pelaku pasar memanfaatkan pelemahan sebelumnya untuk mengambil posisi harga rendah. Penguatan sempat terjadi di awal sesi namun, laju nya kembali berkurang/menurun. Tetapi, di akhir sesi nett buy asing; kenaikan beberapa saham di sektor aneka industri dan perkebunan setelah harga CPO bergerak naik; serta diikuti oleh maraknya penguatan saham-saham 2nd liner mampu membuat IHSG menghijau hingga akhir sesi. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 5224,30 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 5199,91 (level terendahnya) jelang akhir sesi 2 dan berakhir di level 5217,34. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Senin (8/9) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5188-5200 dan resisten 5228-5235. Evening star di atas middle bollinger band (MBB). MACD kembali mencoba membentuk golden cross dengan histogram negatif yang kembali mendatar. RSI, Stochastic, dan William’s %R kembali mencoba berbalik naik. Laju IHSG mampu bertahan di atas target support (5175-5188) namun, tidak mampu menyentuh target resisten (5226-5235). Meski terjadi kenaikan namun, masih adanya aksi jual menahan peluang penguatan lanjutan. Diharapkan aksi beli masih ada dan lebih besar sehingga dapat mewujudkan penguatan lanjutan tersebut. Namun demikian, tetap mencermati dan mengantisipasi bila terdapat perubahan arah pasar dan masih adanya profit taking.
(ang/ang)Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!