Trust Securities: IHSG Bisa Turun Setelah Cetak Rekor

Jakarta -Harapan kami sebelumnya dimana aksi beli masih ada dan lebih besar sehingga dapat mewujudkan penguatan lanjutan serta tetap mencermati dan mengantisipasi bila terdapat perubahan arah pasar dan asih adanya profit taking benar terjadi. Masih adanya sentimen positif terutama imbas pergerakan laju bursa saham Asia setelah China merilis surplus neraca perdagangannya yang dibarengi dengan adanya spekulasi akan adanya dana asing dari pasar keuangan Eropa setelah ECB memutuskan menurunkan suku bunganya serta sentimen dari dalam negeri berupa kenaikan cadangan devisa yang diikuti terapresiasinya nilai tukar Rupiah dan nett buy asing memberikan tambahan amunisi positif bagi IHSG untuk melanjutkan kenaikannnya. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 5262,57 (level tertingginya) di mid sesi 1 dan menyentuh level 5241,14 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 5246,48. Volume

perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.

Pada perdagangan Selasa (9/9) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5230-5239 dan resisten 5255-5265. Shooting star dekati upper bollinger band (UBB ). MACD kembali mencoba membentuk golden cross dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R berbalik naik.


Laju IHSG mampu bertahan di atas target resisten (5228-5235). Meski terjadi kenaikan hingga menyentuh rekor tertingginya namun, juga meninggalkan utang gap 5224-5241 sehingga akan rawan adanya profit taking. Apalagi dari historikalnya, laju IHSG biasanya cenderung menurun setelah menyentuh new high record.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!