Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Edi Setiadi mengatakan, meskipun mayoritas penduduknya muslim, namun ada beberapa daerah yang justru didominasi oleh masyarakat non muslim.
Hal ini seperti yang dialami di Bali. "Seperti di Bali, perbankan syariah mendapat penolakan di sana," ujar dia di Kantor OJK, Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Ia mengatakan, penolakan ini dikarenakan oleh kurangnya pemahaman masyarakat seperti di Bali dalam menerima sistem perbankan syariah sebagai sistem keuangan baru.
"Mungkin selama ini sosialisasi kami juga kurang maksimal, itu tugas kami untuk mensosialisasikan keuangan syariah ini. Karena mereka di Bali mayoritas non muslim, mereka khawatir uangnya dibawa untuk pembiayaan di luar Bali," kata dia.
Namun demikian, sebanarnya bukan hal mustahil mengembangkan sistem keuangan syariah di wilayah-wilayah yang mayoritas penduduknya non muslim seperti Bali.
Menurutnya, hanya perlu sedikit inovasi untuk menciptakan produk yang keuangan yang sesuai dengan target market di satu wilayah. Inovasi tersebut meliputi bentuk produk keuangan, sistem pembayaran, infrastrukutur keuangan dan berbagai fasilitas penunjang lain.Next
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!