Bila sudah tuntas secara keseluruhan, keberadaan tanggul raksasa akan menjadi pelindung Jakarta dari ancaman banjir hingga 100 tahun.
"Didesain, sampai 100 tahun," kata Deputi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Sarwo Handayani kepada detikFinance, Senin (6/10/2014)
Ia mengatakan saat ini opsi membangun Giant Sea Wall sebagai opsi terbaik untuk melindungi Jakarta dari ancaman banjir akibat penurunan permukaan tanah khususnya di Jakarta Utara. Handayani mengakui setiap waktu perkembangan teknologi terus berkembang, termasuk opsi-opsi lain pasca giant sea wall sudah terbentuk, untuk melindungi Jakarta dari banjir.
"Dengan giant sea wall, terbentuk ketahanan Jakarta dalam jangka panjang, hingga 2100," katanya.
Handayani menambahkan untuk merealisasikan proyek ini butuh waktu dan tahapan yang panjang. Setidaknya, saat ini yang menjadi fokus pemerintah pusat dan Jakarta adalah menyiapkan pembangunan tanggul baru di pisisir laut Jakarta dan penguatan tanggul pesisir yang sudah ada. Tahap selanjutnya akan dibangun pulau-pulau buatan termasuk tembok laut berbentuk burung Garuda.
"Giant sea wall, pengamanan kota Jakarta, pembangunannya bertahap," katanya.
Konsep tanggul laut 'Garuda Raksasa' di perairan Teluk Jakarta dianggap sebagai opsi terbaik untuk mencegah Jakarta Utara tenggelam di 2050. Konsep ini banyak punya manfaat seperti adanya tanggul dan waduk raksasa di Teluk Jakarta.
Diperkirakan butuh anggaran hingga Rp 500 triliun (pemerintah dan swasta) untuk menyelesaikan tuntas proyek ini secepatnya pada 2022 hingga 2030.
(hen/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
