KPK Sempat Soroti Raskin, Bos Bulog: Orang Miskin Masih Butuh

Jakarta -Penyaluran beras untuk masyarakat miskin (Raskin) sempat menjadi sorotan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena subsidi tak tepat sasaran. Bagi pemerintah program raskin masih dibutuhkan oleh masyarakat miskin.

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso menuturkan raskin masih sangat dibutuhkan masyarakat yang berhak. Meskipun program ini perlu sedikit pembenahan dalam pelaksanaannya.


"Raskin masih sangat dibutuhkan, karena masyarakat sangat terbantu dengan raskin," ungkapnya dalam diskusi ketahanan pangan di Gedung Bulog, Jakarta, Kamis (2/10/2014)


Sutarto mencontohkan seperti yang terjadi pada masyarakat Wamena, Papua. Makanan pokok di Wamena adalah ubi, masyarakat setempat biasanya menyimpan ubi di dalam tanah.


"Ubi biasanya disimpan dalam tanah, biar jadi tanaman hidup. Saat dibutuhkan kemudian diambil untuk konsumsi," terangnya.


Namun pada waktu tertentu, ubi tersebut tidak bisa disimpan dalam tanah. Sehingga masyarakat pastinya akan kesulitan memenuhi kebutuhan karbohidratnya.


"Ada musimnya, ubi itu tidak bisa disimpan dan orang akan kesulitan mengkonsumsi," kata Sutarto.


Di saat itulah, raskin menjadi sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Raskin tersedia dengan harga yang murah dan terjangkau. "Raskin itu yang kemudian menjadi stok makanan bagi masyarakat di Wamena. Itu juga terjadi pasa daerah-daerah lainnya," tukasnya.


Sebelumnya Tim Transisi Jokowi-JK berencana merombak program raskin. Berdasarkan kajian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) penyeluran raskin selama ini tak tepat, yaitu tak tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat mutu, dan tepat administrasi.


(mkl/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!