Mereka yang Menolak Kartu Kredit Dibatasi Berdasarkan Gaji

Jakarta -Bank Indonesia (BI) mulai membatasi kepemilikan kartu kredit bagi mereka yang bergaji kurang dari Rp 10 juta per bulan. Kebijakan ini menuai pro dan kontra.

Mereka yang setuju berasalan pembatasan ini bagus dilakukan karena bisa mencegah nasabah jadi konsumtif, atau membeli barang di atas kemampuannya. Namun, ada juga pihak yang tidak setuju dengan pembahasan ini.


Redaksi detikFinance menerima banyak masukan dari pembaca, baik itu yang mendukung maupun yang menolak kebijakan baru bank sentral yang akan berlaku tahun depan.


Wely Sutanto:

"Saya pemilik 6 kartu kredit tapi semua berjalan lancar tidak ada kendala sangat disayangkan dengan pembatasan ini mestinya dipilah mana kredit macet atau tidak."


Hendi Aznawan:

"Sebaiknya pemerintah mensejahterakan rakyatnya, bukan malah mempersulit. Kartu Kredit bagi saya sangat berguna untuk keperluan mendadak di segala sektor, bahkan untuk modal usaha, karena pinjam dari bank seperti kredit belum tentu disetujui.


Saya yakin yang pegang kartu kredit yang terbelit hanya 10%, dan yang 90% lancar, jadi apakah masih mau dibatasi. berpikirlah kembali."


Muhamed Ryan:

"Saya tidak setuju pembatasan kartu, karena itu membatasi keuangan darurat nasabah. Kalau saya butuh dana darurat untuk istri atau anak saya sakit, biasanya pakai kartu. Setelah dibayar kantor baru saya lunasi, jadi kalau dibatasi kartu jadi maksimal 2 saya sangat tidak setuju sekali."Next


(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!