Konflik Rusia-AS Berpotensi Ganggu Pasokan Gandum ke Indonesia

Jakarta -Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi mengkhawatirkan konflik Rusia dan Amerika Serikat (AS) terhadap dampaknya bagi ekonomi Indonesia. Ia mengungkapkan konflik secara tidak langsung akan berpengaruh kepada persoalan pangan yaitu pasokan gandum.

Bayu menjelaskan konflik kedua negara tersebut akan memaksa Rusia menghentikan impor gandum dari AS. Padahal selama ini impor gandum yang dilakukan Rusia sangat besar.


"Rusia terpaksa menghentikan impor gandum dari AS yang nilainya sangat besar," ujarnya di Gedung Bulog, Jakarta, Kamis (2/10/2014)


Akibatnya, Rusia akan mengimpor gandum dari negara-negara di Amerika Latin. Dengan kebutuhan Rusia yang tinggi, hasil produksi dari Amerika Latin bakal banyak tersedot ke Rusia.


"Negara-negara Amerika Latin pasti akan lebih memilih ke Rusia ketimbang Indonesia. Karena kapalnya lebih dekat ke Rusia," papar Bayu.


Indonesia dimungkinkan makin kesulitan mendapatkan gandum. Di tengah gandum yang menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat, sebagai bahan baku tepung terigu dan roti, termasuk mie instan.


"Makin susah kita dapat gandum. Kalaupun ada barangnya pasti harganya mahal," terangnya.Next


(mkl/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!