"Saya kaget ternyata data Kementan (Kementerian Pertanian) bilang kita swasembada pangan. Beras bisa sampai 127,2%. Besar juga," ujar Bayu saat diskusi ketahanan pangan di Gedung Bulog, Jakarta, Kamis (2/10/2014)
Bayu menilai ada paradoks atau ada hal yang bertentangan terkait klaim data swasembada pangan yang berdasarkan data Kementan. Menurutnya, kenyataannya masih ada impor beras yang dilakukan sampai sekarang.
"Ini adalah paradoks swasembada. Siapa yang benar? Ada yang bilang kita swasembada dan ada yang bingung karena impor beras juga," terangnya.
Sebelumnya, Peneliti dari Kementerian Pertanian (Kementan) Achmad Suryana menyampaikan data 2012, produksi beras mencapai 43,3 juta ton sedangkan konsumsinya hanya 34,1 juta ton, artinya ada kelebihan produksi.
Kemudian jagung, produksinya 13,4 juta ton dan konsumsinya 16,1 juta ton. Gula diproduksi 2,3 juta ton, konsumsinya 1,9 juta ton.
"Jadi beras, jagung dan gula konsumsinya kita tercatat swasembada," kata Achmad.
Bayu sempat menjadi wakil menteri pertanian sejak 10 Oktober 2009, kemudian berakhir pada 18 Oktober 2011 menjadi wakil menteri perdagangan hingga kini.
(mkl/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
