Bara di Hong Kong Bikin Cemas Investor, Kenapa?

Jakarta -Beberapa hari terakhir, Hong Kong diselimuti gelombang aksi unjuk rasa. Ratusan ribu massa turun ke jalan, menuntut hak untuk memilih langsung pemimpin mereka.

Sejak 1997, Hong Kong kembali ke pangkuan Tiongkok setelah ratusan tahun menjadi koloni Inggris. Sejak saat itu. pemimpin Hong Kong ditentukan oleh Beijing.


Gunjang-ganjing di Hong Kong menyebabkan pasar keuangan dunia terkena dampaknya. Investor global mencemaskan situasi di Hong Kong sehingga menjadi sentimen negatif di sejumlah bursa saham Asia, dan dunia. Bursa saham pun terkoreksi cukup dalam.


Mengapa Hong Kong bisa begitu berpengaruh terhadap perekonomian dunia? Apa yang membuat wilayah otonom Tiongkok ini menjadi salah satu tempat paling menarik bagi para pebisnis?


Dikutip dari CNN, Minggu (5/10/2014), ada sejumlah faktor yang membuat Hong Kong sangat berperan dalam percaturan ekonomi regional dan global. Pertama adalah bursa saham Hong Kong merupakan yang terbesar kedua di Asia setelah Tokyo (Jepang). Bursa saham Hong Kong berkapitalisasi pasar mencapai US$ 3,1 triliun atau lebih dari Rp 31.000 triliun. Nilainya lebih dari 3 kali lipat perekonomian Indonesia, yang sekitar US$ 1 triliun.


Pasar modal Hong Kong memegang peran utama bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok. Tahun lalu, perusahaan-perusahaan asal Negeri Tirai Bambu meraup US 45,3 miliar (Rp 453 triliun) di pasar modal Hong Kong, termasuk 45 pencatatan saham perdana alias IPO.


Faktor kedua adalah Hong Kong sebagai saah satu pusat penghubung (hub) perdagangan dunia. Populasi di Hong Kong hanya 7 juta jiwa, tetapi mereka menduduki peringkat 10 eksportir utama dunia. Hong Kong menguasai 2,7% ekspor dunia.


Faktor ketiga adalah Hong Kong sebagai tempat berinvestasi yang sangat menjanjikan. Berbagai fasilitas dan stabilitas ekonomi-sosial-politik di Hong Kong menjadi surga bagi para investor untuk menanamkan modalnya.


Salah satu keunggulan utama Hong Kong adalah kepastian kebijakan. Hong Kong juga memiliki sistem peradilan independen yang dinilai lebih adil. Ini yang tidak didapatkan di Tiongkok daratan.


(hds/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!