Ini Perusahaan yang Akan Ciptakan 17 Pulau Baru di Utara Jakarta

Jakarta -Tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) berbentuk burung garuda pada dasarnya berfungsi untuk melindungi Jakarta dari banjir. Namun selain itu ada juga 17 pulau buatan yang membentuk sang garuda, dirancang untuk menjadi kota mandiri. Siapa saja pengembangnya?

Pemprov DKI Jakarta sebagai regulator telah melakukan tender dan menunjuk beberapa pengembang (developer) lokal untuk membangun 17 pulau baru hasil reklamasi tersebut.


"Developer 17 pulau itu adalah Jakarta Propertindo atau Jakpro, Ancol, dan Agung Sedayu Group," sebut Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Sarwo Handayani saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Jumat (3/10/2014).


Sayangnya Handayani belum memberikan penjelasan lebih detil mengenai kapan pembangunan dimulai dan berapa investasi yang dibutuhkan untuk membangun 17 pulau buatan baru itu.


Sebelumnya Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Budi Karya Sumadi merencanakan sebanyak 17 pulau buatan baru yang akan dibangun nanti bakal menjadi kota mandiri baru.


"Sebanyak 17 pulau itu nanti menjadi sebuah kota baru. Diupayakan kawasan itu bisa mandiri di daerah sendiri," ungkap Budi.


Menurut Budi kawasan 'Garuda' dirancang untuk 57% sebagai perumahan (apartemen), 31% sebagai pusat perkantoran, 7% untuk bisnis ritel, dan 6% untuk industri. Konsep yang disebut juga sebagai water front city sudah dikenal di berbagai kota di dunia seperti Dubai yang punya Palm Island.


Kawasan 'Garuda' juga akan dilengkapi beberapa infrastruktur dasar seperti pelabuhan, bandara, jalan layang di atas laut dari Bekasi-Tangerang yang melintasi pulau buatan, hingga pengolahan limbah dan air limbah di teluk Jakarta.


"Ada porsi untuk tempat tinggal, sekolah, rumah sakit, mal, dan sebagainya supaya tumbuh berkembang dan tidak membebani DKI Jakarta. Ada juga kawasan industri khusus high tech, bukan industri berat," paparnya.


Ratusan ribu orang, terutama yang berada di Jakarta, bisa dipindahkan ke lokasi ini. "Mungkin paling tidak kawasan ini bisa menampung 400.000 orang," sebutnya.


(wij/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!