Ini Sisi Positif Naiknya Harga BBM Subsidi Versi Pengusaha

Jakarta -Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dikabarkan akan menaikkan harga BBM subsidi Rp 3.000 per liter pada November 2014 mendatang. Banyak keuntungan yang dapat dinikmati dari kenaikan ini.

"Kenaikan harga BBM akan memberi dampak beruntun yang positif di masa depan," ujar Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Raja Sapta Oktohari saat berbincang dengan detikFinance lewat sambungan telepon, Sabtu (4/10/2014).


Dampak positif yang dimaksud disumbang oleh beberapa aspek. Pertama adalah banyaknya pembangunan infrastruktur karena pemerintah memiliki ruang fiskal yang lebih longgar akibat kenaikan harga BBM subsidi tersebut.


"Kita selama ini tidak produktif karena anggarannya banyak terkuras untuk subsidi. Kalau subsidi bisa dikurangi, banyak proyek pembangunan yang bisa didanai," sebut dia.


Kedua, sambung dia, adalah berkurangnya volume kendaraan yang ada di jalan. Ia berpendapat, selama ini harga BBM di Indonesia masih terlalu murah, akibatnya ledakan jumlah kendaraan pun sulit dihindari. Kemacetan pun sulit dihindari.


Ia berpendapat, kenaikan harga BBM dapat menekan penggunaan kendaraan pribadi, akibatnya jumlah kendaraan yang beroperasi di jalan raya akan lebih sedikit. Dampak positifnya, transportasi logistik menjadi lebih lancar.


"Kita sudah beberapa kali mencoba menaikkan harga BBM kita. Tapi pada kenyataannya, harga BBM kita masih terlalu murah bila dibandingkan dengan negara lain. Akibatnya, orang onak saja pakai kendaraan karena harga BBM-nya murah," sebut dia.Next


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!