Harga CPO dan Batu Bara Rontok, Target Ekspor RI Meleset

Jakarta -Harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dan batu bara dunia anjlok cukup tinggi. Hal ini membuat pemerintah merevisi target ekspor di 2014.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengakui pemerintah bakal menurunkan target ekspor 2014 sebesar US$ 190 miliar.


Lutfi menjelaskan harga CPO yang awal Januari lalu ada di US$ 920 per metrik ton, hari ini harga CPO hanya US$ 726 per metrik ton atau turun lebih dari 25%. Sementara harga batu bara global dalam 2 bulan terakhir sudah turun lebih dari 7%.


"Kita kan melihat perekonomian dunia ini masih tidak sebaik yang diprediksi. Kita sedang menghitung ulang efeknya kepada target ekspor Indonesia yang US$ 190 miliar. Kalau tidak ada perubahan kita refresh down 5%," kata Lutfi saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Kamis (2/10/2014).


Pemerintah melalui Kemendag memang menargetkan nilai ekspor sebesar US$ 190 miliar atau lebih dari Rp 2.000 triliun di tahun 2014. Produk CPO dan batu bara masih menjadi tumpuan dan produk utama ekspor Indonesia.


"Dari segi harga di dunia ini terjadi kelesuan yang luar biasa. Jadi kita melihat ini ada permasalah internasional yang dihadapi," imbuhnya.


Selain itu, Lutfi mengakui impor produk migas maupun non migas Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Contohnya selain peningkatan importasi bahan baku dan bahan penolong, pada bulan Agustus 2014 saja terjadi peningkatan impor khususnya alat-alat alutista lebih dari US$ 215 juta.


"Tetapi di saat yang bersamaan, tingginya impor barang modal dan barang pembantu menunjukan bahwa investasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih menjamin pengusaha tersebut. Ini mungkin suatu siklus tahunan, tetapi sentimen positif ekonomi di dalam negeri terlihat di bulan Agustus," jelasnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!