Harga BBM Naik, Pengusaha Minta 3 Sektor Jadi Prioritas Pengalihan Subsidi

Jakarta -Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang disebut akan menaikkan harga BBM subsidi Rp 3.000 per liter pada November 2014 mendatang. Pengusaha minta ada 3 sektor usaha yang perlu tetap diprioritaskan.

"Petani, nelayan dan industri rumah tangga kecil harus mendapat prioritas," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky Sibarani saat dihubungi detikFinance, Sabtu (4/10/2014).


Prioritas yang dimaksud, lanjut dia adalah prioritas kemudahan akses terhadap bahan bakar itu sendiri.


"Jadi bukan semata diberi bantuan langsung tunai atau sebagainya. Yang lebih disoroti itu agar mereka lebih mudah mengakses BBM. Toh selama ini sebenarnya mereka sudah membeli lebih mahal karena aksesnya terbatas. Nah yang sekarang diharapkan, harga naik (jadi harga ekonomis) tetapi aksesnya dipermudah," sebut dia.


Ia berpendapat, Selama ini kelompok usaha dari 3 sektor tersebut kesulitan memperoleh bahan bakar seperti solar untuk mendukung kegiatan operasional mereka. Ini karena ada larangan membeli BBM dengan jeriken.


"Mereka kan nggak boleh beli pakai jeriken. Masa petani harus bawa traktornya ke SPBU kalau mau isi BBM. Atau nelayan masa harus bawa perahunya. Makanya, kompensasi untuk ketiga sektor ini kalau harga BBM-nya naik ya aksesnya dipermudah. Jangan sudah mahal, dapatnya susah pula," pungkasnya.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!