Jokowi Harus Perbaiki Sarana Transportasi Kalau Mau Naikkan Harga BBM

Jakarta -Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) disebut akan menaikan bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 3.000/liter pada bulan November. Jokowi harus mengalihkan uang yang dihemat dari subsidi itu untuk perbaikan sarana transportasi.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesti menaikan BBM bersubsidi menurut Danang harus dibarengi dengan peningkatan kualitas dan fungsi dari angkutan umum dan sarana trasnportasi lainnya. Menurutnya, dengan naiknya BBM bersubsidi sebesar Rp 3.000/liter, setidaknya dia perkirakan ada Rp 50 triliun dana yang dihemat.


Danang mengusulkan, 40% anggaran yang dihemat dari pengurangan subsidi itu bisa digunakan untuk membangun infrastruktur berbasis trasportasi atau meningkatkan fasilitas transportasi yang sudah ada.


"Saya minta pemerintah baru, dana tersebut digunakan program angkutan umum. Insentif kendaraan baru, kereta api jarak jauh maupun yang komuter. Usul saya 40% dari dana kelonggaran fiskal tersebut," tutupnya.


Danang mengatakan, selain untuk pendidikan, kesehatan atau dana bantuan langsung, perbaikan sarana transportasi tak kalah penting. Karena dampak yang paling terasa dari kenaikkan BBM adalah pada sektor transportasi yang menyebabkan tarif angkutan naik.


"Misalnya ketika ada kenaikan BBM di tahun 2012 ke 2013 itu nggak ada (penambahan) sama sekali," tutupnya.


(zul/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!