Proyek 6 Tol di DKI Dikritik: Merangsang Orang Pakai Mobil Pribadi

Jakarta -Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memberikan persetujuan pembangunan 6 ruas jalan tol dalam kota baru. Jalan tol dengan total panjang 69,77 km ini dinilai tidak akan mengatasi kemacetan.

"Saya katakan ini tidak efektif untuk mengatasi kemacetan. Ini justru merangsang orang untuk menggunakan kendaraan pribadi," ujar Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio di Hotel Manhattan, Jakarta, Kamis (2/10/2014).


Agus berpendapat, yang diperlukan Jakarta saat ini adalah angkutan umum yang nyaman dan memadai.


"Kalau tujuannya mengurangi kemacetan, kok rasa-rasanya ini malah kontra produktif. Jadi menurut saya caranya itu cuma satu, perbaiki transportasi umum. Dana Rp 40 triliunan untuk jalan tol itu kan bisa dimanfaatkan untuk bikin kendaraan umum," sebutnya.


Pemprov DKI Jakarta telah memberikan persetujuan pembangunan 6 ruas jalan tol dalam kota baru dalam waktu dekat. Enam ruas jalan tol ini sendiri akan menghubungkan sejumlah titik di DKI jakarta yang jalurnya melintang melewati tengah kota.


Berikut daftar 6 ruas tol tersebut:



  • Ruas I, Sunter-Semanan sepanjang 20,230 km,

  • Ruas II, Sunter-Pulo Gebang sepanjang 9,440 km

  • Ruas III, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,650 km

  • Ruas IV, Kemayoran-Kp Melayu sepanjang 9,600 km

  • Ruas V, Ulujami-Tanah Abang sepanjang 8,700 km

  • Ruas VI, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,157 km


(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!