Mau Naikkan BBM, Jokowi Harus Beri Subsidi Pengguna Angkutan Umum

Jakarta -Presiden terpilih Joko Widodo dan pasangannya Jusuf Kalla dikabarkan bakal menaikan harga BBM bersubsidi Rp 3.000/liter. Jokowi-JK diharap bisa beri subsidi pengguna angkutan umum.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit mengatakan, dengan kenaikkan BBM bersubsidi otomatis ongkos angkutan umum akan naik, dan angutan barang pun biaya operasinya akan naik.


Pemerintah nanti bisa memilih dua pilihan untuk mengalihkan subsidi tersebut. Pertama menurut Danang adalah memberikan subsidi untuk perusahaan angkutan, yang kedua adalah subsidi diberikan pada penumpangnya langsung.


Yang harus kita dorong itu dua itu," kata Danang kepada detikFinance, Sabtu (4/10/2014).


Danang menjelaskan, meski harus ada insentif yang diberikan pada sektor ini, tuntutan Organda yang menyebut angkutan umum dan barang tetap diizinkan untuk membeli BBM bersubsidi tidak bisa dibenarkan.


"Mereka nanti ada kemungkinan mencuri. mereka ngisi penuh, tapi kemudian dijual lagi (dengan harga murah)," katanya.


Dalam jangka panjang, Danang mengatakan, sebaiknya pemerintah memberikan subsidi untuk penumpang, agar gejolak di masyarakat tidak begitu besar.


Sedangkan di perusahaan, usul Danang, pemerintah pun bisa bantuan berupa insentif yang diatur berdasarkan kinerja dari si perusahaan angkutan itu sendiri.


"Itu bisa dilakukan 2 atau 3 bulan, Tapi jangka panjang itu angkutan penumpang," tambahnya.


(zul/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!