Menkeu Chatib Bangga Bisa Turunkan Waktu Bongkar Muat di Pelabuhan

Jakarta -Menteri Keuangan Chatib Basri mempunyai keinginan kualitas pelayanan Pelabuhan Tanjung Priok bisa setara dengan pelabuhan di Hong Kong dan Singapura. Hal ini bisa direalisasikan jika layanan Pelabuhan Tanjung Priok sama cepatnya dengan pelabuhan di negara-negara itu.

"Ini adalah sebuah prestasi yang membanggakan dan kita punya keinginan ada perbaikan yang jauh lebih cepat sehingga kita bisa bersaing dengan Hong Kong dan Singapura. Efisiensi waktu harus lebih dipercepat," tutur Chatib di Kantor Pusat Ditjen Bea Cukai, Jakarta Timur, Rabu (1/10/2014).


Chatib ingin agar waktu bongkar muat atau dwelling time bisa terus diturunkan. Dia mengapresiasi Ditjen Bea Cukai yang sudah mampu menekan dwelling time cukup signifikan.


"Bea Cukai sudah melakukan langkah-langkah. Ditambah dengan menggabungkan ke dalam sistem INSW (Indonesia National Single Window), dwelling time dari 11 hari turun menjadi 4,7 hari," imbuhnya.


Upaya penurunan dwelling time, tambah Chatib, digenjot dalam setahun terakhir. Dia mengenang setahun yang lalu menugaskan Mahendra Siregar, mantan Wakil Menteri Keuangan, untuk berkantor di Pelabuhan Tanjung Priok. Saat ini, Mahendra adalah Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).


"Kita datangi Bea Cukai Tanjung Priok setahun lalu. Sore hari setelah selesai rapat dengan DPR. Saya concern menurunkan yard occupancy ratio kontainer yang saat itu 110%. Saya tugaskan Pak Mahendra untuk berkantor di Tanjung Priok dengan jangka waktu lama dan kita berhasil menurunkan pada level 60%," jelasnya.


(wij/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!