Sekarang ini banyak nasabah yang membuka kartu kredit demi mengejar gaya hidup. Tak mampu beli tunai, cicil pakai kartu dan dilunasi kemudian. Bahayanya, cicilan belum lunas kadang sudah gatal ingin 'gesek' lagi.
Nah, salah satu pembaca bernama Teguh Sulaksana memberi saran, kartu kredit sebaiknya dipakai untuk hal-hal yang bermanfaat, contohnya untuk modal usaha. Saat ini ia punya banyak kartu kredit tapi mengaku tidak keberatan jika nanti dibatasi BI.
"Banyak kejadian kartu kredit dipakai sebagai gaya hidup, padahal dapat membantu. Saya punya kartu kredit di 4 bank, tapi punya sebanyak itu bukan untuk gaya hidup melainkan untuk modal usaha," katanya dalam surat elektronik yang diterima detikFinance, Kamis (2/10/2014).
Pria yang berprofesi sebagai wiraswasta mengaku sering butuh modal cepat dalam menjalankan usahanya. Daripada harus pinjam ke bank, misalnya Rp 10 juta, harus ada jaminan BPKB motor lalu diproses selama 14 hari, dan nanti diberi bunga 1,3% per bulan.
"Sedangkan kalau saya pinjam uang dari kartu kredit bunganya cuman 8,88% per bulan. Plus charge 2,5% tapi bisa diambil kapan pun, jadi kalau ada kesempatan atau momentum sebagai wiraswasta lebih mudah," jelasnya.
BI akan mulai memberlakukan pembatasan kepemilikan kartu kredit Januari 2015. Alasannya sebagai salah satu bentuk perlindungan konsumen dan manajemen risiko.
Bagaimana menurut Anda, apakah setuju dengan pembatasan ini atau justru sebaliknya? Selama ini Anda punya berapa kartu kredit? Kirim pendapat dan cerita Anda ke redaksi@detikfinance.com dengan subjek 'Pembatasan Kartu Kredit'.
(ang/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
