'Banjir' Apartemen Menengah, Properti di Bekasi Rawan Jenuh

Jakarta -Indonesia Property Watch (IPW) mewanti-wanti terjadinya pasokan yang berlebih untuk apartemen kelas menengah di kawasan pinggir Jakarta, khususnya Bekasi, Jawa Barat. Bila terjadi pasokan yang berlebih akan membuat jenuh, sehingga memicu anjloknya harga.

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan, saat ini banyak apartemen (jual) kelas menengah sekitar Rp 300-400 juta/unit di Bekasi sedang marak dibangun, hingga puluhan ribu unit apartemen. Bahkan ada apartemen-apartemen yang khusus menyasar segmen khusus seperti mahasiswa, yang lokasinya dekat kampus.


"Saya khawatir di Bekasi, di Bekasi bangun apartemen 39.000 unit," kata Ali dalam acara Economic Outlook 2015: 'Potensi Investasi Properti di Tahun Pembangunan Infrastruktur' di Hotel JS Luwansa, Rabu (3/12/2014).


Ia khawatir, bila proyeksi terjadi, maka ada peluang unit-unit apartemen yang tak terjual justru bisa beralih sebagai unit-unit ruang perkantoran.


"Coba kita lihat nanti banyak apartemen yang alih fungsi buat perkantoran atau sudah terjual tapi kosong itu berarti pasarnya nggak kuat. Apartemen kebanyakan juga bisa buat jenuh dan harga jadi turun," katanya.


Ali menambahkan, kondisi ini harus diperhatikan oleh para pengembang karena trennya ke depan, pasar properti masih akan lesu seperti tahun ini, karena dampak kenaikan harga BBM dan suku bunga kredit, akibat kenaikan BI rate.


"2015 lambat secara umum dan titik terendah, karena BBM naik suku bunga naik. 2016 BI harus Sudah mulai longgarkan bunga. Penurunan terjadi 2013- 2014 jatuh 70% penjualan. 2015 turun 30% jatuh," katanya.


(hen/hds)