Pertamina Terus Jajaki Minyak Murah Angola

Jakarta -PT Pertamina (Persero) terus menjajaki kerjasama pembelian minyak mentah dari Sonangol EP, BUMN energi Angola. Saat ini kedua perusahaan sedang menyusun kerjasama joint venture, sebagai salah satu syarat proses pembelian minyak tersebut.

"Kami dengan tim Sonangol lagi proses bentuk joint venture. Nah proses joint venture ini memakan waktu cukup lama," ucap Direktur Pertamina Ahmad Bambang ditemui di Pertamina Energy Outlook 2015, Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (3/12/2014).


Ahmad mengatakan, bila kedua belah pihak telah selesai membentuk joint venture, maka Indonesia lewat Pertamina akan mendapatkan pasokan minyak mentah dengan harga murah.


"Kalau joint venture ini terpenuhi, kita dapat diskon banyak," ucapnya.


Ahmad menegaskan, pasokan minyak mentah jangka panjang dan harga yang murah menjadi modal Indonesia untuk menuju kedaulatan energi, seperti yang ditargetkan Presiden Joko Widodo.


"Ada tiga aspek untuk mencapai kedaulatan energi, satu kebutuhan crude-nya (minyak mentah) ada. Kedua kapasitas kilangnya ada, fasilitas penimbunannya (storege) cukup," ungkap Ahmad.


Ia menambahkan lagi, Pertamina membidik pasokan minyak mentah dari Sonangol EP sebanyak 100.000 barel per hari.


"Ya kemarin kan hitung-hitungannya baru 100.000 barel per hari, itu untuk long term (jangka panjang)," tutupnya.


(rrd/dnl)