Ini Sejarah Proton, dari Proyek Mobnas Sampai Penjualan yang Anjlok

Jakarta -Pabrikan mobil asal Malaysia, Proton, kini tengah menjadi perbincangan di Indonesia. Pasalnya, Proton menggandeng perusahaan asal Indonesia, PT Adiperkasa Citra Lestari, untuk mengembangkan industri otomotif di Tanah Air.

Siapa sebenarnya Proton? Perusahaan ini didirikan pada 1983, atas dorongan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Proton didirikan untuk menyokong program mobil nasional (mobnas) di Negeri Jiran.


"Adalah impinan Tuan Mahathir untuk mengembangkan industri di Malaysia sehingga bisa bersaing dengan negara-negara maju. Impian beliau terwujud kala kabinet menyetujui proyek mobil nasional pada 1982," sebut keterangan di situs resmi Proton yang dikutip Senin (9/2/2015).


Waktu berjalan, dan pada 1996 Proton berhasil memproduksi 1 juta unit. Proton menjadi raja di jalanan Malaysia dengan pangsa pasar mencapai lebih dari 50%.


Pada 2012, Proton yang awalnya berafisiliasi ke pemerintah resmi menjadi perusahaan swasta karena diakuisisi oleh DRB-HICOM Berhad. Kepemilikan DRB-HICOM di Proton mencapai 100% dengan nilai transaksi yang dikabarkan mencapai 1,2 miliar ringgit (Rp 14,4 triliun).


Namun seiring berjalannya waktu, Proton pun tertatih-tatih. Tahun lalu, pangsa pasar Proton menyusut hingga hanya 17%. Ekspor Proton pun lesu karena persepsi kualitas yang rendah dan model yang datar-datar saja.


Di tangan DRB-HICOM, kinerja Proton belum mampu bangkit. Data Malaysian Automotive Association menyebutkan, penjualan Proton pada 2014 tercatat 115.783 unit atau turun 16,5% dibandingkan tahun sebelumnya.


Mengutip The Malaysian Insider, berikut adalah perkembangan penjualan Proton selama 2009-2013:



  • 2009: 148.031 unit (pangsa pasar 27,6%).

  • 2010: 157.274 unit (pangsa pasar 26%).

  • 2011: 158.657 unit (pangsa pasar 26,4%).

  • 2012: 141.121 unit (pangsa pasar 22,5%).

  • 2013: 138.753 unit (pangsa pasar 21,2%).


Namun, kinerja Proton ini tidak menyurutkan minat PT Adiperkasa Citra Lestari untuk bekerja sama mengembangkan industri otomotif di Indonesia. Disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), perusahaan tersebut menandatangani nota kesepahaman dengan Proton. (hds/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com