Korea Utara Mengancam Pertahanan AS, Kena Imbasnya

New York - Saham-saham di Wall Street terkena koreksi setelah Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel menyatakan adanya ancaman pertahanan dari Korea Utara. Melemahnya data tenaga kerja sektor swasta membeir sinyal ekonomi AS masih belum pulih.

Atas ancaman dari Korea Utara itu, Pentagon berencana mengirimkan misil ke sistem pertahanan di Guam dalam beberapa pekan ke depan. Hal ini membuat investor semakin berhati-hati dalam bertransaksi.


Koreksi yang terjadi pada perdagangan Rabu menyusul pencetakan rekor oleh S&P 500 dan Dow Jones pada perdagangan sebelumnya. Sektor finansial dan energi memimpin pelemahan dengan koreksi lebih dari satu persen.


"Pelaku pasar terus percaya bahwa pasar akan terus naik selama data perumahan masih positif, dan akan ada sedikit koreksi jika data tenaga kerja yang akan diumumkan Jumat nanti ternyata kurang bagus," kata Michael James, managing director dari Wedbush Securities di Los Angeles, dikutip Reuters, Kamis (4/4/2013).


Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones melemah 111,66 poin (0,76%) ke level 14.550,35. Indeks Standard & Poor's 500 anjlok 16,56 poin (1,05%) ke level 1.553,69, Indeks Komposit Nasdaq jatuh 36,26 poin (1,11%) ke level 3.218,60.


(ang/ang)