Di 2010-2012, Pertamina Rugi Rp 5 Triliun Lebih Karena Jual BBM Subsidi

Jakarta - Perusahaan migas plat merah yakni PT Pertamina (Persero) mengaku rugi hingga Rp 5 triliun lebih pada 2010 sampai 2012, karena perseroan harus menyalurkan dan menjual BBM subsidi.

"Pada 2010 kerugian Pertamina mendistribusikan BBM subsidi mencapai Rp 3,3 triliun, pada 2011 rugi sekitar Rp 910 miliar, dan pada 2012 rugi sekitar p 842 miliar," ungkap Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR yang diadakan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (22/5/2013).


Dikatakan Hanung, kerugian Pertamina bertambah ketika ada Peraturan Menteri ESDM Nomer 12 Tahun 2012, dan diganti lagi dengan Permen ESDM nomor 1 Tahun 2013.


"Di mana dalam aturan tersebut, seluruh kendaraan Pertamina termasuk truk tangki distribusi BBM dan kendaraan lainnya yang jumlahnya sangat banyak dilarang isi BBM subsidi harus non subsidi," katanya.


Menurut Hanung, aturan tersebut membuat biaya distribusi BBM subsidi menjadi lebih mahal. "Sementara alpha BBM subsidi sejak 2008 tidak pernah berubah, namun UMP (upah minimum provinsi) naik, biaya lainnya naik membuat keuntungan makin tipis bahkan merugi," tandasnya.


Banyak desakan dari pengusaha SPBU agar alpha BBM subsidi dinaikkan. "Tidak hanya Pertamina, pengusaha SPBU juga beberapa kali datang ke kami minta margin usaha dinaikkan, kalau tidak akan makin banyak SPBU yang mau tutup," tandasnya.


(rrd/dnl)