Kisah Terhubungnya ATM BCA dan Mandiri Hanya dalam '5 Menit'

Jakarta - Darmin Nasution membeberkan beberapa 'rahasia' di akhir kepemimpinannya sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI). Dalam sebuah buku bertajuk 'Bank Sentral Itu Harus Membumi', Darmin menceritakan kisah-kisah menariknya ketika mengambil kebijakan dan dalam menjalankan tugasnya sebagai Bos.

Salah satu kisah menariknya yakni tentang menyatunya ATM BCA dan Mandiri. Tak seperti saat ini, dahulu BCA dan Mandiri saling berlomba-lomba memperluas jaringan dengan keegoisan masing-masing tanpa saling terhubung. Nasabah BCA tak bisa transfer uang ke nasabah Mandiri dan begitupun sebaliknya.


Hal tersebut ternyata telah dipikirkan seorang Darmin Nasution yang menjadi Gubernur BI. Kala itu pada 26 Agustus 2011, Darmin yang tengah mengadakan rapat dengan pimpinan departemen di BI sampai kepada sebuah topik yang menyentuh ATM BCA dan Mandiri yang masih belum terhubung.


"Masalah tidak terintegrasinya ATM ini tentu merugikan banyak orang," kata Darmin dalam bukunya tersebut.


"Saya lihat, BCA asyik dengan kelompok Bank Prima. Sementara Mandiri juga nyaman dengan grup bank yang lain, Link. Dua kelompok ini memiliki jaringan ATM sendiri-sendiri. Tapi seperti dua masyarakat dengan bahasa berbeda, keduanya tak dapat berbicara satu sama lain," papar Darmin.


Padahal, BI menurut Darmin sibuk dengan 'National Payment Getaway' yang bertujuan mengintegrasikan seluruh layanan pembayaran. "Saya merasa ada yang salah di sini," terangnya.


Dijelaskan Darmin, jikalau nanti BCA dan Mandiri terhubung lantas akan banyak keuntungan yang didapat oleh nasabah BCA dan Mandiri yang sangat banyak jumlahnya. Dan pastinya, menurut Darmin akan menguntungkan banyak nasabah bank lain yang menjadi anggota jaringan yang sama.


"Maka saat itu saya minta bantuan Haris Munandar (staf) untuk menguhubungi saudara Zulkifli Zaini (Dirut Mandiri saat itu) dan Jahja Setiaadmadja (Dirut BCA). Saya meminta keduanya datang sore harinya," kata Darmin.


Karena Darmin masih mengadakan rapat, akhirnya dua bos bank besar tersebut harus menunggunya hingga sejam lamanya. "Ternyata lamanya menunggu tersebut ternyata membawa hikmah," tutur Darmin.


Darmin pada saat pertemuan dengan dua bos bank besar tersebut tanpa basa-basi langsung meminta ATM BCA dan Mandiri terhubung. "Di luar dugaan saya yang mengira akan mendapat banyak argumen. Saudara Jahja dan Zulkifli langsung mengangguk tanda setuju. Mereka mengatakan akan menyelesaikan masalah itu dalam waktu tiga bulan. Obrolan kami bertiga itu selesai tidak sampai 5 menit," tulis Darmin dalam buku tersebut.


Obrolan yang berlangsung dan selesai tidak sampai 5 menit itu akhirnya terwujudkan dalam sebuah interkoneksi ATM BCA dan Mandiri. Pada 16 januari 2012 lalu, BCA dan Mandiri saling terhubung. "Nasabah BCA mulai saat ini dapat memeriksa saldo, menarik tunai, dan memindahkan dana menggunakan infrastruktur Mandiri dan sebaliknya," paparnya.


Dan pada akhirnya di April 2013 nanti 3 ATM di bawah jaringan Prima, ATM Bersama dan Alto juga terhubung. "Akhirnya national payment getaway yang digagas BI sudah bukan murni dalam tatanan abstrak lagi tapi mulai menemukan bentuknya di muka bumi," tutup Darmin.


(dru/dnl)