“Kami terus dalam keadaan berkabung bersama dengan keluarga, bahkan saat kami telah selesai menutup satu bagian yang menyedihkan terkait dengan insiden Big Gossan ini,” kata Presiden Direktur PTFI, Rozik B. Soetjipto.
“Masih banyak hal yang bisa dilakukan untuk memberikan penanganan yang terbaik serta dukungan bagi yang cedera dan keluarga yang berduka,” tambahnya.
Terdapat 38 pekerja yang berada dalam ruang kelas di fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan saat runtuhnya sebagian terowongan pada pukul 7:30 pagi waktu setempat, tanggal 14 Mei.
Emergency Response Team telah berhasil untuk menyelamatkan 10 orang pekerja namun sangat disayangkan mereka tidak dapat menyelamatkan 28 orang pekerja yang tertimbun reruntuhan di dalam ruang kelas.
Sejak terjadinya insiden tersebut, Emergency Response Team PTFI telah berusaha dengan sekuat tenaga untuk melakukan evakuasi terhadap korban yang masih tertimbun. Usaha penyelamatan mereka menjadi lebih sulit karena terbatasnya ruang dalam terowongan dan dan risiko runtuhan atap lebih lanjut di lokasi.
Hari ini, PTFI akan melakukan dengan upacara bela sungkawa yang akan dilaksanakan di Kantor Freeport di Jakarta dan Papua. Sementara 10 pekerja yang berhasil diselamatkan kini dilaporkan tengah dalam kondisi yang stabil.
Daftar lengkap korban jiwa dari insiden Big Gossan adalah:
- Aan Nugraha
- Amir Tika
- Aris Tikupasang
- Artinus Magal
- Daniel Tedy Eramuri
- David Gobai
- Febry Tandungan
- Ferry Edison Pangarbuan
- Frelthon Wantalangi
- Gito Sikku
- Hengky Ronald Hendambo
- Herman Susanto
- Jhoni Michael Ugadje
- Joni Tulak
- Lestari Siahaan
- Lewi Mofu
- Ma’mur
- Mateus Agus Marandof
- Muntadhim Ahmad
- Petrus Frengo Marangkerena
- Petrus Padak Duli
- Retno Bone
- Rooy Rogers Kailuha
- Selpianus Edowai
- Suleman
- Victoria Sanger
- Wandi
- Yapinus Tabuni
(ang/dnl)