Bali Makin Macet, Gubernur Ingin Setop Penjualan Mobil dan Motor

Jakarta -Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mewacanakan peraturan penghentian penjualan motor dan mobil di pulau dewata. Langkah ini harus berani ditempuh guna menghentikan kemacetan parah.

Gubernur Provinsi Bali Made Mangku Pastika menjelaskan, pihaknya telah mengeluarkan wacana yang bernama zero growth (tidak ada pertumbuhan) pembelian mobil dan motor.


"Ini wacana. Belum dilaksanakan. Wacana zero growth sudah berlangsung tiga pekan ini dan banyak yang protes. Tapi kami harus berani setop pembelian kendaraan, mengingat saat ini sudah ada 2,7 juta unit kendaraan, di antaranya 2,1 juta unit motor dan mobil sebanyak 600 ribu unit," terang dia di kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (20/11/2013).


Dari 2,7 juta kendaraan roda dua dan empat yang memiliki nomor kendaraan Bali, hanya 4% yang merupakan angkutan transportasi publik.


"Memang tidak mudah merubah mindset menggunakan pribadi. Jadi 96% memiliki kendaraan pribadi dan 4% transportasi publik. Ada 4 titik kemacetan di Bali. Denpasar, Tabanan, Gianyar, dan Badung. Itu hanya di beberapa titik," ujarnya.


Wacana penghentian penjualan mobil dan motor ini nantinya juga diikuti penutupan kantor perizinan Samsat untuk mengurus surat-surat kendaraan bermotor. Menurutnya wacana zero growth kendaraan bermotor ini telah dipikir secara seksama.


"Ini berawal dari alih fungsi lahan. Daya dukung wilayah. Bali hanya untuk 1,5 orang tapi sekarang 5 juta orang. Daya dukung sudah berat. 600-700 hektar beralih lahan per tahun. Itu harus disetop. Kalau mobil dan motor banyak. Itu harus bangun jalan. Begitu buat jalan akan ada alih fungsi lahan Bali akan rusak," jelasnya.


Pemprov Bali tidak sekedar menghentikan penjualan kendaraan, namun memberikan solusi berupa menggenjot pengembangan transportasi massal. Meskipun saat ini telah ada moda bus yang sudah terintegrasi.


"Kalau anda datang ke Denpasar atau Badung, angkot nggak bayar untuk feeder bus trans Bagita. Memang intinya mengembangkan transportasi publik dengan cara apapun, apakah bus dan monorel. Yang penting bisa angkut banyak orang. Misalnya 1.000 penumpang gunakan bus. Berarti Ada 300 motor dan 50 mobil nggak tidak jalan," kata Made.


(feb/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!