Mau Duit Elektronik? Ini Pilihannya

Jakarta -Meski manfaatnya banyak, penggunaan e-money untuk berbelanja ternyata belum masif. “Masih di bawah 4 persen, tetapi ini harus kita tingkatkan,” kata Ronald Waas, Deputi Gubernur Bank Indonesia, di Jakarta kemarin.

E-money adalah salah satu instrumen transaksi nontunai yang sedang digalakkan oleh Bank Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Cita-citanya adalah melahirkan masyarakat less cash society, alias masyarakat yang seminim mungkin menggunakan uang tunai dalam bertransaksi.


Ronald bilang sejumlah bank dan penyedia jasa telekomunikasi telah memiliki fasilitas e-money.


Selain lebih praktis, Ronald menilai e-money bermanfaat untuk meredam peredaran uang palsu. Saat ini rasio uang palsu adalah lima dari 1 juta lembar, turun dibandingkan tahun lalu yaitu delapan dari 1 juta lembar.


Manfaat lain dari e-money adalah mengurangi biaya produksi pencetakan uang. E-money juga lebih aman, dan jika terjadi penyelewengan maka bisa terlacak karena terhubung dengan sistem.


"Produksi dan penanganan uang tunai sangat mahal, dengan e-money akan sangat efisien. Lalu juga lebih aman, jika ada pelanggaran pidana sangat mudah terlacak karena ada rekaman data tempat terjadinya transaksi," kata Ronald.


Salah satu bank yang memiliki fasilitas e-money adalah BRI dengan produk BRIZZI. Produk ini dirilis pada akhir 2011. Sejak diluncurkan hingga September 2013, sudah 1,5 juta kartu BRIZZI yang dimiliki masyarakat.Next


(DES/DES)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!