Harita Group Bangun Smelter Nikel Rp 3,2 Triliun di Halmahera

Jakarta -Harita Group melalui anak perusahaannya PT Megah Surya Pertiwi berencana membangun pabrik pemurnian (smelter) nikel di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara dengan investasi US$ 320 juta.

"Kami akan membangun smelter nikel di Pulau Obi, Halmahera sebagai bentuk komitmen kami untuk mendukung program peningkatan nilai tambah produk pertambangan sesuai amanatkan oleh Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Minerba dan Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2012," kata Direktur Operasi Harita Group, Lim Hok Seng salam keterangan tertulisnya, Minggu (17/11/2013).


Lim mengungkapkan total biaya pembangunan smelter nikel tersebut diperkirakan akan mencapai sekitar US$ 320 juta atau sekitar Rp 3,2 triliun.


"Total biaya pembangunan yang diinvestasikan dalam proyek smelter nikel ini diperkirakan akan mencapai kurang lebih US$ 320 juta," ujar Lim.


Guna menjamin kepastian pasokan bahan baku mineral untuk beroperasi PTMSP telah membuat Kesepakatan Kerjasama dengan PT Trimegah Bangun Persada (PTTBP) dan PT Gane Permai Santosa (PTGPS). Masing-masing adalah pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi nikel yang terafiliasi di bawah bendera Harita Group dan telah berproduksi di Pulau Obi.


"Dengan teknologi Electric Furnace yang dapat menghasilkan produksi 100.000 ton Ferro Nickel per tahun, serta menggunakan tenaga listrik dari PLTU yang akan dibangun dalam dua tahap secara mandiri oleh Harita," ujar Lim.


"Kami berharap proyek pembangunan smelter ini dapat didukung oleh seluruh pemangku kepentingan, termasuk dukungan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta masyarakat setempat," tandas Lim.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!